Sabtu, 03 Maret 2012

ASKEP GAGAL GINJAL KRONIK


GAGAL GINJAL KRONIK

A.    PENGERTIAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang menyebabkan ketidakmampuan mempertahankan substansi tubuh dibawah kondisi normal (Betz Sowden,      )
Gagal Ginjal Kronik adalah kerusakan yang progresif pada nefron yang mengarah pada timbulnya uremia yang secara perlahan-lahan meningkat ( Rosa M. Sacharin, 1996).
Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah keadaan klinis dengan Laju Filtrasi Glomerolus < 50 ml/menit yang ditandai oleh gangguan pertumbuhan dan kelainan metabolic serta biasanya diikuti oleh penurunan faal ginjal yang progresif. (Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, 1997)

B.     ETIOLOGI
1.      Glomerulonefritis
2.      Pielonefritis
3.      Nefrosklerosis
4.      Sindroma Nefrotik
5.      Tumor Ginjal

C.    PATOFISIOLOGI
Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan nefron yang persisten yang terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi glomerolus menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73 m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan bahan utama yang ditangani ginjal.
Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan urin. Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium. Asidosis metabolik terjadi karena kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan produksi ammonia. Demineralisasi tulang dan gangguan pertumbuhan terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma (penurunan kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfor ke dalam aliran darah dan gangguan penyerapan kalsium usus. Anemia terjadi karena gangguan produksi sel darah merah, penurunan rentang hidup sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat kerusakan fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan nutrisi dan berbagai proses biokimia.

PATHWAYS
Glomerulonefritis
Pielonefritis, Hidronefrosis
Sindroma Nefrotik
Tumur Ginjal

GFR menurun

GGK

 

Sekresi protein
terganggu
 





Sindrom uremik
Retensi natrium
 


CES
 

Tekanan kapiler
 

Volume interstisial
 

Edema
 


Kelebihan voleme cairan

 


Sekresi eritropoietin
 

Produksi Hb turun
 

Suplai oksigen ke jaringan
 


Gangguan perfusi jaringan

Hiperphospatemia
 

Pruritus
 


Gangguan integritas kulit

Gangguan keseimbangan
asam basa
 

Produksi asam
 

Asidosis metabolik

Urokrom tertimbun di kulit
 


Perubahan warna kulit

D.    MANIFESTASI KLINIK
1.      Edema. Oliguria, hipertensi, gagal jantung kongestif
2.      Poliuria, dehidrasi
3.      Hiperkalemia
4.      Hipernatremia
5.      Anemia
6.      Gangguan fungsi trombosit
7.      Apatis, letargi
8.      Anoreksia
9.      Asidosis
10.  gatal-gatal
11.  Kejang, koma
12.  Disfungsi pertumbuhan

E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Tes darah
Ó BUN dan kreatinin serum meningkat
Ó Kalium serum meningkat
Ó Natrium serum meningkat
Ó Kalsium serum menurun, fosfor serum menurun, PH serum dan HCO3 menurun
Ó Hb, Ht, trombosit menurun
Ó Asam urat meningkat, kultur darah positif
2.      Tes urin
Ó Urinalisis
Ó Elektrolit urin, osmolalitas dan berat jenis
Ó Urin 24 jam
3.      EKG
4.      Rontgen dada
5.      Biopsi Ginjal


F.     PENATALAKSANAAN
1.      Stabilkan keseimbangan cairan dan elektrolit
2.      Dukung fungsi kardiovaskuler
3.      Cegah infeksi
4.      Tingkatkan status nutrisi
5.       Kendalikan perdarahan dan anemia
6.      Lakukan dialisis
7.      Transplantasi ginjal


DAFTAR PUSTAKA

1.      Betz Cecily L, Sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC.
2.      Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulanny R.F. Jakarta : EGC.
3.      Hartantyo I, dkk. (1997). Pedoman Pelayanan Medik Anak. Edisi Kedua. Semarang : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Undip, SMF Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi.
4.      Riwanto I, S. Neni, Purwoko Y. (2000). Tunjangan Nutrisi Klinik. Semarang : Badan Penerbit Undip.
5.      Price Sylvia A, Wilson Lorraine McCarty. (1995). Patofisiologi. Jakarta : EGC.
6.      Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI.
7.      Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
8.      www. Indomedia.com/intisari/2001/juni/Terapi_601.htm. Disiplin Ketat Penderita Gagal Ginjal.
9.      www.interna fk ui ac.id/artikel/current 2001/cdt01_19htm. Penatalaksanaan Anemia pada Gagal Ginjal Kronik.

Tidak ada komentar: