Kamis, 08 Maret 2012

askep MIOMA UTERI


MIOMA UTERI


A.    Pengertian
Mioma uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya sehingga dapat disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid.  (Ilmu Kandungan, 1999)

B.     Patofisiologi/pathways
Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding miometrium normal. Teori cell nest atau teori genitoblat membuktikan dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa yang berasal dari sel imatur. Mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan juga berperan. Perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifaf degeneratif karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri. Menurut letaknya, mioma terdiri dari mioma submukosum, intramular dan subserosum.

Pathways:                                    Penyebab: belum diketahui

C.    Tanda dan Gejala
Gejala yang dikeluhkan tergantung letak mioma, besarnya, perubahan sekunder, dan komplikasi. Tanda dan gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1.      Perdaharahan abnormal seperti dismenore, menoragi, metroragi
2.      Rasa nyeri karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang disertai nekrosis dan peradangan.
3.      Gejala dan tanda penekanan seperti retensio urine, hidronefrosis, hidroureter, poliuri.
4.      Abortus spontan karena distorsi rongga uterus pada mioma submukosum.
5.      Infertilitas bila sarang mioma menutup atau menekan pars interstitialis tuba.

D.    Pemeriksaan Penunjang
1.      USG abdominal dan transvaginal
2.      Laparaskopi.

E.     Penatalaksanaan
Penatalaksanaan mioma uteri adalah dengan tindakan pembedahan yaitu miomektomi dan atau histerektomi.

F.     Pengkajian primer, Identitas Klien, data fokus:

1.      Ketidak teraturan menstruasi (perdarahan abnormal)
2.       Infertilitas, anovulasi
3.      Nulipara
4.      Keterlambatan menopause
5.      Penggunaan jangka panjang obat estrogen setelah menopause.
6.      Riwayat : Obesitas, Diabetes Melitus, Hipertensi, Hiperplasi adenomatosa.
7.      Ada benjolan di perut bagian bawah dan rasa berat.

G.    Pengkajian sekunder

1.   Pemeriksaan USG    : Untuk melihat lokasi, besarnya mioma, diagnosis banding dengan kehamilan.
  1. Laparaskopi : Untuk melihat lokasi, besarnya mioma uteri

H.    Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1.      Nyeri b.d. gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma akibat nekrosis dan peradangan.
2.      Cemas b.d. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
3.      Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b.d. perdarahan pervaginam berlebihan.
4.      Resiko tinggi infeksi b.d. tidak adekuat pertahanan tubuh akibat anemia.

I.       Intervensi Keperawatan.
1.      Nyeri b.d. gangguan sirkulasi darah pada mioma akibat nekrosis dan peradangan. Ditandai:
DO  : Klien tampak gelisah, perilaku berhati-hati, ekspresi tegang, TTV.
DS   : Klien menyatakan ada benjolan di perut bagian bawah rasa berat dan terasa sakit, perut terasa mules.
Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam.
Kriteria Hasil:
-          Klien menyatakan nyeri berkurang (skala 3-5)
-          Klien tampak tenang, eksprei wajah rileks.
-          Tanda vital dalam batas normal :       Suhu : 36-37 0C
N     : 80-100 x/m
RR   : 16-24x/m

Tidak ada komentar: