Jumat, 20 April 2012

askep KB suntik


BAB I
KONSEP MEDIS
                          I.            Pengertian
A.    Pengertian Secara Umum
                          KB adalah  usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai  akibat langsung dari kelahiran tersebut. 
            Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat untuk memiliki anak. Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk mengatur kehamilan.
   Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan wanita akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi (Gunningham, et al., 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus.

B.     Pengertian Secara Khusus
                                   KB adalah   pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan.
                       KB adalah  suatu usaha untuk  menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam, M.MPH, 1998:225).
                       Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
                       II.            Peran Perawat Dalam Program Keluarga Berencana
         Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan edukator. Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam penggunaannya. Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pendidikan yang adekuat terhadap metoda kontrasepsi yang mereka pilih. Maka perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.
                    III.            Jenis
  Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
A.    DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam  3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara disuntikkan ini.
B.     DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara disuntikkan IM.


                    IV.            Mekanisme Kerja
A.                Primer : mencegah ovulasi
               Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
B.                    Sekunder
-           Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
              -           Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
              -           Menghambat  transportasi gamet dan tuba
-           Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk  implantasi        hasil konsepsi.

                       V.            Indikasi KB Suntik
              KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan sterilisasi. Ini  juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra indikasi estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause. 



                    VI.            Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
A.     Kontra indikasi secara mutlak
        -           Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
        -           Kelainan serebro vaskular
        -           Fungsi hati tidak / kurang baik
        -           Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
                            -       Varices berat
                            -       Adanya kehamilan
B.     Kontra Indikasi secara relatif
        -           Hipertensi
        -           Diabetes
        -           Perdarahan abnormal pervaginam
        -           Fibromioma uterus
        -           Penyakit jantung dan ginjal
                 VII.            Macam-macam Kontrasepsi Suntik
                      Ada 3 macam, yaitu:
A.       Depo Provera
        Adalah  medroxyprogesterone yang digunakan untuk  tujuan kontrasepsi
         parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.

  1.   Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam  air:
           -  Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron    Acetat)
           -   Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
  2.   Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam  dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluceus agak dalam.
  3.   Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan dilakukan secara teratur. 
  4.   Keuntungan 
           -  Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
 - Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius              terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
           - Sangat efektif         
           - Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
       - Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre            menopause
           - Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
           - Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
           - Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen. 


  5.   Efek Samping
                                    -           Reaksi anafilaksis
                                    -           Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
                                    -           Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
                                    -           Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
                                    -           Gastrointestinal, mual
                                    -           Payudara lembek dan galaktorea
                                    -           Perubahan warna kulit ditempat suntikan
  6.   Cara Pemberian
                                                -           Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
                                                -           Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam  masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
B.            Noristat (Norigest)
         Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam  perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya  sperma melalui lendir servik.


1.      Komposisi 
Dalam  ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam  larutan minyak (depo norestirat)
2.      Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam  dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk  6 bulan pertama  suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.

Tidak ada komentar: